Bersepeda Sekaligus Sambil Memunguti Sampah !

Bersepeda adalah suatu kegiatan rekreasi atau olahraga dengan sepeda sebagai alat penunjang. Tapi alat penunjang disini berkonotasi positif. Bukan alat penunjang dengan artian sebagai alat untuk menunjang mereka yang menghalangi pandangan.

Bersepeda Sekaligus Sambil Memunguti Sampah !

Bersepeda adalah suatu kegiatan rekreasi atau olahraga dengan sepeda sebagai alat penunjang. Tapi alat penunjang disini berkonotasi positif. Bukan alat penunjang dengan artian sebagai alat untuk menunjang mereka yang menghalangi pandangan.

Bersepeda adalah olahraga ringan dan tentu saja menyehatkan. Selain itu juga ramah lingkungan, tapi tidak ramah kaki.Terutama bagi mereka yang belum terbiasa. Melakukannya pun cukup mudah :

• Hanya perlu mendaratkan pantat ke sadel dengan PW alias Posisi Wuenak.
• Tangan dengan bangga memegang setang. 
• Kaki stay tune di pedal lalu kayuh dan tugas berikutnya adalah menjaga keseimbangan.

Bersepeda Sekaligus Sambil Memunguti Sampah

Bersepeda bisa dilakukan di berbagai medan meliputi pegunungan, perbukitan, perkotaan dan pedesaan. Karena sepeda yang saya punya speknya adalah untuk melibas jalanan kota-kota walaupun sering khilaf menyusuri desa-desa, maka rute yang saya lewati bukan rute dengan tanjakan dan turunan yang tajam dan curam.

Rute yang saya lewati adalah rute yang selalu didengung-dengungkan para penyanyi dangdut lintas panggung hajatan dan lapangan yaitu "Yang sedang-sedang saja." Berkaitan dengan rutinitas ini secara tidak sadar tapi tanpa biusan telah tercetus ide yang mendekati brilian.

Bagaimana kalau ketika bersepeda saya juga sekaligus memunguti sampah. Ide itu sempat lama menari-nari di angan-angan walaupun tanpa saweran dan dengan penuh pergumulan dengan Dewan Pertimbangan Pikiran akhirnya acara dadakan itu sukses dilaksanakan.

Awalnya saya malu, tapi dengan tekad kuat rasa malu itu saya kubur dalam-dalam sampai tidak menyisakan celah untuk muncul di permukaan.

Dengan berbekal kantong plastik berdimensi 40 cm-an, kegiatan ini sudah saya lakukan di edisi perdana pagi tadi.

Dengan start dari rumah diteruskan arah Tembarak, menyusuri Nampirejo dan melewati Lungge, saya sukses memungut sampah yang berceceran terutama minuman dengan model cup dan botol air mineral kemasan. Itu yang menjadi prioritas karena sukar sekali diuraikan. Ada suatu keasyikan dan kepuasan ketika bisa berkontribusi untuk mengurangi sampah yang tercecer di pinggir jalan.

Di akhir kata, untuk sampah-sampah yang tadi belum sempat saya selamatkan, jangan takut jangan khawatir, ini kentut bukan petir. Tunggu saya di kesempatan dan perjumpaan berikutnya. Maafkan saya karena keterbatasan armada saya cuma bisa mengambil secukupnya dan belum semuanya. Saya berjanji akan tampil lebih terampil, trengginas dan lincah dalam memilah-milah sampah.

Semoga kegiatan yang jauh dari sempurna ini bisa menginspirasi. Dan kalau diizinkan saya bermimpi, semoga ini melanda dan mewabah di seluruh penjuru negeri.. Dan tentu saja itu bisa diwujudkan salah satunya dengan bantuan tayangan dari Kick Andy..hihihi..

Danang Adi Cahyono